Masa2 penantian memang terasa berat. Menanti datangnya jodoh... Menanti mendapatkan pekerjaan yang baik... Menanti hadirnya si kecil... Ada banyak hal yang mendistorsi pikiran & perasaan. Yang terkadang hal tersebut bisa melunturkan keyakinan kita.
Masa2 penantian adalah masa2 yang meletihkan. Kita tidak dapat melihat ujungnya. Kapan penantian itu akan berakhir... Dan entah berapa banyak lagi energi pikiran & perasaan yang harus dikeluarkan selama itu.
Masa2 penantian adalah masa2 yang menguras airmata. Airmata penuh pengharapan. Airmata kekuatan. Airmata kelapangan. Airmata doa...
Masa2 penantian adalah masa2 pembelajaran. Pembelajaran untuk menjadi lebih sabar. Untuk menjadi lebih kuat. Untuk lebih tawakal...
Semua orang, saya yakin pernah mengalami masa2 penantian tersebut...
Selasa, 12 Mei 2015
Jumat, 08 Mei 2015
Goes to Puncak Geurutee....
Hasil jalan2 long weekend kemarin. Gak perlu jauh jauuuh... di deket Banda Aceh sendiri masih buanyaak yang masih harus di explore. Kali ini sedikit keluar kota. Yaa..kurang lebih dari Banda Aceh 2 jam menuju Geurutee. Tujuan awal, puncak Geurutee Aceh Jaya. Eeeh..tujuan awal??? :D :D Iyaaah...tujuan awal sebenarnya hanya sampai ke puncak geurutee, ternyata 'harus' teruuusss ke Calang terlebih dulu. Kenapa?? Karena ada 'sesuatu' hahaha... Perjalanan pun semakin jauh...
Perjalanan menuju Calang, ibukota Kab. Aceh Jaya harus melewati tiga pegunungan. Pegunungan Paro, Kulu dan Geurutee. Jalan di ketiga pegunungan tersebut berkelok-kelok dan sempit. Ada beberapa bagian jalan yang sudah dan masih diperbaiki plus diperlebar sebagai akibat dari kejadian longsor akhir tahun 2014 lalu. Jadi mesti berhati-hati yaaa... Alhamdulillah hari minggu kemarin cuaca cerah ceriaaa... Dan yang paling bikin sumringah, masih banyak kita jumpai kera berekor panjang. Sayang bangeet kelupaan gak bawa kacang buat kasih mereka makan :( Saking amazednya menikmati perjalanan berkelok-kelok tersebut sampai-sampai lupa take some pictures :(
Kamipun memutuskan untuk berhenti di puncak Geurutee nanti dalam perjalanan pulang saja. Lanjuuut ke Calang. Jalannya begitu muluuus... Dan hampir di sepanjang jalan mata kami di suguhi pemandangan pegunungan dan pantaaiii yang begitu indaaaah... Lupa moto2 lagi! :( Untungnya ada sedikit jepretan. Next time deh di tambahin lagi fotonya.
Saya sendiri kurang begitu tahu bagaimana kondisi jalan ini sebelum tsunami. Mungkin tidak semulus sekarang. Terlebih pasca gempa dan tsunami yang melanda pesisir Utara Aceh ini pastinya menimbulkan kerusakan yang berat. Iya, daerah2 ini mulai dari Banda Aceh, Lhoknga, Lhamno, Calang sampai ke Meulaboh adalah wilayah yang terkena dampak tsunami terparah.
But anw, begitu urusan di Calang selesai+udah isi perut sXan (berhubung laperrr :D), kami pun pulaaang. Tentu saja tak lupa mampir ke puncak Geurutee, tujuan awal kami hhee... ;) Yuuuk...
Sampai deeeh.... Di sepanjang jalan puncak Geurutee banyak berdiri berjajar warung2. Tinggal pilih aja warung mana yang spot untuk melihat pemandangan ke lautnya paling ok.
Walopun udah makan, sambil menikmati pemandangan+semilirnya angin rasanya perut masih ada tempat buat di isi secangkir kopi susu dan semangkok ****mie goreng dimakan b2 :D :D
Rabu, 29 April 2015
Mie Aceh Leupung
Cerita weekend kemarin niii... Ceritanya pengen mengexplore Lhoknga, Aceh Besar. Cari2 spot yang ok buat foto2 narsis xixi... Secara baru beli tongsis alias tongkat narsis hahaha... Ikutan latah :D Tapiii...ternyata kesiangan! Keburu panas, matahari udah di atas. Silauuu, dahi mengkerut tiap kali poto. G pake kacamata item siiih... Eh g punya ding :D Butuh nih kayaknya. Buat ngepantai juga. Jadinya foto suami aja yang di upload :)
Rencana berubah. Deket2 situ katanya ada mie aceh yang enak. Pengen nyobain, sekalian lewat. Sebenarnya belum waktunya jam makan siang, tapi hampir xixi... Mumpung masih sepi.. Kalau udah jam makan siang biasanya rameee... (pernah lewat situ siang2 lagi rame). Keude (kedai) Mie Aceh Leupung namamya. Kedai ini ada di daerah Leupung, bukan Lhoknga lagi. Tepatnya di jl. Banda Aceh-Meulaboh km 24. Kanan jalan kalo dari arah Banda Aceh. Kalo dari Banda Aceh berapa kilo?? Maaap gak ngitung :D
Berhubung stok cuminya belum ada, suami pesan mie goreng kepiting. Saya yang suka riweh kalo harus makan kepiting lebih memilih mie rebus daging. Sebenarnya di tempat mie aceh langganan di banda aceh, suami biasanya pesen mie rebus juga. Tapiii... karena ini baru pertama kali nyoba dan begitu liat gambar2 menu yang terpajang jadi ragu soal rasanya. Takut gak cucok di lidah :D Kalo saya??? hajar bleh.. teteeep mie rebus :D
Daaaan... ternyataaaa... It's so yummyyy... Rasanya seperti mie aceh langganan di Banda Aceh (yang ini nanti ajah ceritanya). Cuma bedanya di Leupung ini g pedes. Berempah sih so pasti, tapi g eneg, g leutek rasanya. Tanpa kucuran jeruk nipis pun udah ok. Buat lidah saya & suami yang bukan orang Aceh+Sumatra cucoklaaah... Ato qta aja yang doyan??? :D Secara saya & suami memang hobi kulineran, hobi makan hahaha... Dari
semenjak tinggal di kalimantan, perut+lidah menyesuaikan makanan
setempat :D :D Enyak enyak ajaaah... Mungkin pedes tidaknya bisa di request kali yaaa... Klo saya mah masih eman perut xixi... Jadi yang standar2 aja.
Yang mie goreng kepitingnya gak ke foto. Next time yaaah... Oh iy.. bicara soal makanan berarti bicara soal selera. Lidah & perut masing2 orang kan beda2. Jadi ini pendapat pribadi saya dan suami. Oceee???
Rencana berubah. Deket2 situ katanya ada mie aceh yang enak. Pengen nyobain, sekalian lewat. Sebenarnya belum waktunya jam makan siang, tapi hampir xixi... Mumpung masih sepi.. Kalau udah jam makan siang biasanya rameee... (pernah lewat situ siang2 lagi rame). Keude (kedai) Mie Aceh Leupung namamya. Kedai ini ada di daerah Leupung, bukan Lhoknga lagi. Tepatnya di jl. Banda Aceh-Meulaboh km 24. Kanan jalan kalo dari arah Banda Aceh. Kalo dari Banda Aceh berapa kilo?? Maaap gak ngitung :D
Kamis, 01 Januari 2015
Bandara Iskandar Pangkalan Bun
Berita akhir2 ini tentang kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang terus bersliweran di televisi mengingatkan aku akan tempat tinggalku dulu sebelum pindah ke Banda Aceh. Ya, AirAsia jatuh di Laut Jawa, di perairan dekat Pangkalan Bun. Tiba2 P Bun menjadi perhatian dunia karena evakuasi dipusatkan di sana sebagai tempat terdekat.
Kami, aku dan suamiku tinggal di P Bun selama kurang lebih hampir 2 tahun. Akhir Juni 2014 kami meninggalkan ibukota Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah tersebut. Tiba2 pikirankupun mengembara mengingat hari2ku di sana... :)
Areal bandara adalah tempat kami dan warga P Bun menghabiskan pagi & sore dengan berOR. Ini tempat favoritku dan semua orang tentunya hhee... Di kelilingi hutan menjadikan udara di tempat ini masih terasa fresh. Terkadang kalo sedang beruntung kita masih menjumpai monyet2 kecil berbulu merah. Aku dan suamiku pernah 3x menjumpai segerombolan monyet2 itu. Biasanya mereka muncul ketika musim buah. Aku ingat sekali waktu itu malam hari sebelumnya hujan turun tiada henti. Pada pagi harinya udara begitu segaaaarrr... Masih berkabut, aku dan suamiku seperti biasa jalan2 pagi di sepanjang jalan arah bandara. Tiba2 di sela2 pepohonan mereka muncul di salah satu sudut area hutan. Sayang sekali no picture karena mereka langsung lari bersembunyi masuk kembali ke dalam hutan begitu mengetahui keberadaan kami.
Inilah Bandara Iskandar di potret dari kejauhan...
Me...hhee... Ini awal aku datang di Pangkalan Bun. Masih di area bandara juga.
See??? Masih hutan semua kan di sekelilingnya.... Love it. Area bandara ini di kuasai TNI AU. Jadi tidak sembarang orang bisa mendirikan bangunan di area ini. Tidak heran bila lingkungan di sekitarnya masih terjaga dengan baik. Mudah-mudahan selamanya seperti itu ya... Pengen suatu saat nanti datang berkunjung ke sana kembali bersama anak-anak kami. Napak tilas kehidupan kami di sana selama hampir 2 tahun... ;)
Kami, aku dan suamiku tinggal di P Bun selama kurang lebih hampir 2 tahun. Akhir Juni 2014 kami meninggalkan ibukota Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah tersebut. Tiba2 pikirankupun mengembara mengingat hari2ku di sana... :)
Areal bandara adalah tempat kami dan warga P Bun menghabiskan pagi & sore dengan berOR. Ini tempat favoritku dan semua orang tentunya hhee... Di kelilingi hutan menjadikan udara di tempat ini masih terasa fresh. Terkadang kalo sedang beruntung kita masih menjumpai monyet2 kecil berbulu merah. Aku dan suamiku pernah 3x menjumpai segerombolan monyet2 itu. Biasanya mereka muncul ketika musim buah. Aku ingat sekali waktu itu malam hari sebelumnya hujan turun tiada henti. Pada pagi harinya udara begitu segaaaarrr... Masih berkabut, aku dan suamiku seperti biasa jalan2 pagi di sepanjang jalan arah bandara. Tiba2 di sela2 pepohonan mereka muncul di salah satu sudut area hutan. Sayang sekali no picture karena mereka langsung lari bersembunyi masuk kembali ke dalam hutan begitu mengetahui keberadaan kami.
Inilah Bandara Iskandar di potret dari kejauhan...
Me...hhee... Ini awal aku datang di Pangkalan Bun. Masih di area bandara juga.
See??? Masih hutan semua kan di sekelilingnya.... Love it. Area bandara ini di kuasai TNI AU. Jadi tidak sembarang orang bisa mendirikan bangunan di area ini. Tidak heran bila lingkungan di sekitarnya masih terjaga dengan baik. Mudah-mudahan selamanya seperti itu ya... Pengen suatu saat nanti datang berkunjung ke sana kembali bersama anak-anak kami. Napak tilas kehidupan kami di sana selama hampir 2 tahun... ;)
Langganan:
Postingan (Atom)